Penipuan arisan

Arisan Fiktif: Jebakan Keuntungan Semu

Arisan, tradisi pengumpulan dana bergilir yang akrab di masyarakat, kerap dipandang sebagai ajang silaturahmi sekaligus solusi keuangan. Namun, di balik popularitasnya, muncul bayang-bayang gelap penipuan yang merugikan banyak pihak, dikenal sebagai "arisan fiktif" atau "arisan bodong".

Modus Operandi:
Pelaku penipuan arisan biasanya mengiming-imingi keuntungan fantastis atau giliran pencairan dana yang sangat cepat dengan setoran yang relatif kecil. Mereka seringkali membangun kepercayaan dengan memamerkan gaya hidup mewah, mengaku memiliki banyak anggota, atau bahkan menggunakan testimoni palsu. Dana yang disetorkan korban tidak diputar sesuai mekanisme arisan sejati, melainkan langsung masuk kantong penipu. Seringkali, pelaku menghilang setelah dana terkumpul banyak, atau membuat daftar anggota fiktif untuk menipu lebih banyak orang.

Dampak dan Kerugian:
Korban tidak hanya kehilangan uang tabungan, tetapi juga kepercayaan terhadap sesama. Kerugian finansial yang tak sedikit seringkali memicu konflik antar anggota, stres, bahkan trauma psikologis. Mimpi mendapatkan keuntungan cepat justru berakhir dengan kerugian total.

Waspada dan Pencegahan:
Untuk menghindari jerat arisan fiktif, selalu waspada terhadap tawaran arisan dengan keuntungan tidak masuk akal. Verifikasi kredibilitas penyelenggara secara menyeluruh, kenali semua anggota yang terlibat, dan jangan mudah tergiur janji manis yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Ingat, arisan sejati adalah tentang kebersamaan dan gotong royong, bukan jalan pintas mencari kekayaan instan. Jika menemukan indikasi mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang.

Exit mobile version