Politik lokal

Jalan Berlubang, Sekolah Baru: Mengapa Politik Lokal Itu Urusan Kita Semua

Seringkali, perhatian kita terfokus pada hiruk pikuk politik nasional. Debat sengit di parlemen, kebijakan ekonomi makro, hingga isu-isu global mengisi lini masa berita. Namun, tahukah Anda bahwa politik yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari kita justru adalah politik lokal?

Politik lokal adalah roda penggerak tata kelola di tingkat kota, kabupaten, hingga desa. Para aktornya adalah Wali Kota, Bupati, anggota DPRD, Kepala Desa, hingga perangkat RT/RW. Mereka adalah penentu kebijakan yang dampaknya langsung kita rasakan: mulai dari kondisi jalan di depan rumah, ketersediaan air bersih, kualitas layanan puskesmas, jadwal pengangkutan sampah, hingga izin mendirikan bangunan atau membuka usaha.

Mengapa ini penting? Karena tanpa kita sadari, keputusan-keputusan yang dibuat di balai kota atau kantor desa menentukan kualitas hidup kita. Anggaran daerah dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, program kesehatan, pendidikan, atau bantuan sosial. Peraturan daerah (Perda) mengatur tata ruang, keamanan, hingga kebersihan lingkungan.

Sayangnya, politik lokal sering dianggap remeh atau kurang menarik. Padahal, suara kita—melalui pemilihan umum kepala daerah atau partisipasi aktif dalam musyawarah warga—adalah penentu siapa yang akan memimpin dan bagaimana daerah kita dikelola.

Jadi, mari kita ubah pandangan. Politik lokal bukanlah sekadar urusan pejabat, melainkan urusan kita semua. Mengenali calon pemimpin, memahami visi misi mereka, dan aktif menyuarakan aspirasi adalah langkah nyata untuk memastikan jalan-jalan kita mulus, sekolah-sekolah berkualitas, dan lingkungan kita menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali. Jangan biarkan hak suara dan kepedulian Anda terhadap lingkungan sekitar terabaikan. Karena, jalan berlubang atau sekolah baru, semuanya dimulai dari keputusan politik di tingkat lokal.

Exit mobile version